zQd0KczfRwNH8sBvaRPRSeroVNUFGAG0PNFEGov0
Bookmark

Pengertian Sloof dan Fungsinya

Monkonomon | Pengertian Sloof dan Fungsinya
Online illustrations by Storyset

S etelah membahas apa itu Pondasi dan Berbagai Jenisnya selanjutnya saya akan membahas tentang pengertian Sloof dan fungsinya. Berdasarkan kegunaannya, sloof adalah struktur dari bangunan yang terletak di atas pondasi dan memiliki fungsi untuk meratakan beban pondasi. Fungsi lain yang tak kalah penting dari sloof adalah sebagai pengunci dinding sehingga jika terjadi pergeseran tanah, maka dinding tidak mudah roboh. Kesimpulannya, sloof sangat berperan penting terhadap kekuatan suatu bangunan khususnya bangunan bertingkat.

Sloof adalah balok beton bertulang yang berfungsi sebagai pendukung beban yang berada diatas pondasi dan juga berfungsi untuk menahan beban dinding diatasnya dan merupakan bagian yang menyatukan dan mengompakkan antara pondasi untuk menerima berbagai beban dari atas.
Kusdjono, 1984

Pengertian Sloof

Sloof adalah bagian dari struktur sebuah bangunan, letaknya ada di bagian atas pondasi bangunan dalam bentuk horizontal. Sloof termasuk ke dalam jenis konstruksi beton bertulang. Umumnya sloof untuk bagian bangunan yang ada di lantai dasar. Sloof bertugas menyalurkan beban dari struktur atas ke pondasi, misalnya beban dari plat lantai ke pondasi. Selain itu, sloof juga digunakan untuk mengikat dinding partisi berat seperti dinding bata merah atau bata ringan.

Fungsi lain yang tak kalah penting dari sloof adalah sebagai pengunci dinding sehingga jika terjadi pergeseran tanah, maka dinding tidak mudah roboh. Oleh karenanya, sloof bisa dibilang berfungsi untuk memikul beban dinding, sehingga dinding tersebut duduk pada struktur yang kuat agar tidak terjadi penurunan dan pergerakan yang bisa mengakibatkan dinding rumah menjadi retak atau pecah.


Letak Sloof

Letak Sloof ini pasti berdekatan dengan tanah, entah di atas tanah langsung, atau tertanam seluruhnya atau sebagian di atas tanah, karena sloof harus berkontak langsung dengan pondasi. Balok sloof ini biasanya bisa kita temukan di atas pondasi menerus, dan langsung menyambung dengan dinding bata merah atau bata ringan.


Fungsi Sloof

Fungsi sloof sangat penting dalam struktur bangunan, yakni bertindak sebagai balok pengikat yang berguna untuk menahan semua tegangan akibat eksentrisitas elemen vertikal (kolom) pada pondasi suatu bangunan. Sloof juga berfungsi sebagai elemen pengikat untuk mengurangi panjang kolom yang ditumpu dengan tanpa penyangga.

Selain itu, fungsi terakhir dari sloof adalah penopang dinding atau bagian partisi lainnya, serta sebagai elemen pengikat untuk melindungi penurunan antara pondasi dan strata. Oleh karenanya, tujuan pemakaian sloof adalah tak lain guna menahan beban yang ada di atas pondasi seperti dinding, jendela, kusen untuk di salurkan ke ujung-ujungnya atau ke bagian pondasi sehingga pondasi tidak langsung menerima beban dari atas.

Berikut adalah fungsi dari sloof, diantaranya:

  1. Sloof tidak menerima beban lantai dan bertindak sebagai elemen length-breaking untuk kolom, dalam kondisi di mana lantai berada pada tingkat yang lebih tinggi dari ketinggian umum.
  2. Sloof membawa kompresi aksial
  3. Sloof mentransfer beban kasau (kayu/bambu) ke kolom
  4. Sloof menghubungkan pondasi kolom atau tiang pancang
  5. Sloof menahan tulangan longitudinal pada posisi semula ketika beton dicor
  6. Sloof menjaga pijakan menyebar di posisinya masing-masing saat ada gempa bumi
  7. Sloof berfungsi sebagai grade beam yang mendistribusikan kembali beban vertikal melalui momen dan geser pada saat terjadi penurunan
  8. Sloof berfungsi sebagai pijakan untuk menopang dinding dalam atau luar
  9. Sloof berfungsi sebagai grade beam di atas pondasi tiang untuk menyambung tiang-tiang dan menopang bangunan di atasnya

Jenis - Jenis Sloof

Berdasarkan konstruksinya sloof memiliki beberapa macam jenis, berikut adalah jenis struktur sloof yaitu :

  1. Sloof Beton Bertulang
  2. Jenis sloof yang paling umum yang ada di Indonesia. Beton bertulang merupakan material sloof yang ideal digunakan pada bangunan rumah satu lantai yang mengusung pondasi batu kali. Ukuran tinggi atau lebar sloof beton bertulang ini dapat lebih dari 15 - 20 cm.

  3. Sloof Batu Bata
  4. Jenis konstruksi sloof jenis ini terdiri dari susunan batu bata. Pemasangannya dengan cara melintang. Kemudian terdapat adukan yang terdiri dari campuran semen portland dan pasir dengan perbandingan 1:4. Campuran tersebut untuk mengikat sloof. Sayangnya konstruksi sloof jenis ini tidak baik, karena tidak dapat mendistribusikan beban.

  5. Sloof Kayu
  6. Umumnya konstruksi sloof jenis kayu ini untuk membangun rumah panggung yang berpondasi tiang kayu. Sloof dapat menjadi balok pengapit. Pilihlah balok tunggal bila sloof kayu terletak pada atas pondasi lajur yang terbuat dari beton atau kayu.

Berikut adalah Pengertian Sloof dan Fungsinya semoga bisa membantu dan jika ada yang perlu ditanyakan silahkan tanyakan dikolom komentar, Terimakasih.
Post a Comment

Post a Comment

Silakan berikan komentar. Centang kotak "Notify me" untuk mendapatkan notifikasi via email jika ada yang membalas komentar.